Translate

THW Global

Jumat, 01 April 2016

Gara-gara Seorang Ahok, Logika Menjadi Dungu, DPR Menjadi 'Kampungan'

KOMPASIANA.COM-Ahok telah menjelma menjadi pembuat gara-gara di negeri ini, ia sukses menjungkirbalikan logika banyak pihak menjadi terlihat dungu. banyak pihak yang dulunya terlihat intelek, bernalar tinggi, tiba-tiba berlogika jongkok, ngawur dan menjadi bahan tertawaan publik. itu semua gara-gara seorang Ahok.

Selengkapnya : Gara-gara seorang ahok,logika menjadi dungu, DPR menjadi 'kampungan'

Baca Juga : MENAKJUBKAN 3,5 Tahun stroke total, hanya dalam waktu 3 jam mampu berdiri dan berjalan - See more at: http://mitrabisnisiam.blogspot.co.id/2016/04/memalukan-politisi-gerindra-yang-suka.html#sthash.WCB5Uj0q.dpuf
 Baca Juga : MENAKJUBKAN 3.5 Tahun lumpuh dalam waktu 3 jam mampu berdiri dan berjalan 'APA RAHASIANYA'
Ahok telah menjelma menjadi pembuat gara-gara di negeri ini. Ia sukses menjungkirbalikan logika banyak pihak menjadi terlihat dungu. Banyak pihak yang sebelumnya terlihat intelek, bernalar tinggi, tiba-tiba berlogika jongkok, ngawur dan menjadi bahan tertawaan publik. Itu semuanya gara-gara seorang Ahok. Gara-gara Ahok, tiba-tiba republik ini menjadi gaduh, partai menjadi kebakaran jenggot karena merasa akan dikibuli Ahok yang maju lewat jalur independen. Istilah independen vs partai pun dipertentangkan. Padahal dalam Pilkada DKI 2012 yang lalu, Faisal Basri yang maju dari jalur independen sama sekali tidak dipersoalkan. Pun jalur independen itu sendiri disetujui oleh DPR sebagai pembuat UU yang notabene berasal dari partai itu sendiri. Kemudian istilah aneh deparpolisasi pun muncul di permukaan. Padahal sebetulnya istilah itu tidak tepat dalam konteks Pilkada. Nalar bahasa pun menjadi tumpul.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/gara-gara-seorang-ahok-logika-menjadi-dungu-dpr-menjadi-kampungan_56ea1cec2d7a61b309be7511
Ahok telah menjelma menjadi pembuat gara-gara di negeri ini. Ia sukses menjungkirbalikan logika banyak pihak menjadi terlihat dungu. Banyak pihak yang sebelumnya terlihat intelek, bernalar tinggi, tiba-tiba berlogika jongkok, ngawur dan menjadi bahan tertawaan publik. Itu semuanya gara-gara seorang Ahok.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/gara-gara-seorang-ahok-logika-menjadi-dungu-dpr-menjadi-kampungan_56ea1cec2d7a61b309be7511
Ahok telah menjelma menjadi pembuat gara-gara di negeri ini. Ia sukses menjungkirbalikan logika banyak pihak menjadi terlihat dungu. Banyak pihak yang sebelumnya terlihat intelek, bernalar tinggi, tiba-tiba berlogika jongkok, ngawur dan menjadi bahan tertawaan publik. Itu semuanya gara-gara seorang Ahok.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/gara-gara-seorang-ahok-logika-menjadi-dungu-dpr-menjadi-kampungan_56ea1cec2d7a61b309be7511
Ahok telah menjelma menjadi pembuat gara-gara di negeri ini. Ia sukses menjungkirbalikan logika banyak pihak menjadi terlihat dungu. Banyak pihak yang sebelumnya terlihat intelek, bernalar tinggi, tiba-tiba berlogika jongkok, ngawur dan menjadi bahan tertawaan publik. Itu semuanya gara-gara seorang Ahok.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/gara-gara-seorang-ahok-logika-menjadi-dungu-dpr-menjadi-kampungan_56ea1cec2d7a61b309be7511
Ahok telah menjelma menjadi pembuat gara-gara di negeri ini. Ia sukses menjungkirbalikan logika banyak pihak menjadi terlihat dungu. Banyak pihak yang sebelumnya terlihat intelek, bernalar tinggi, tiba-tiba berlogika jongkok, ngawur dan menjadi bahan tertawaan publik. Itu semuanya gara-gara seorang Ahok.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/gara-gara-seorang-ahok-logika-menjadi-dungu-dpr-menjadi-kampungan_56ea1cec2d7a61b309be7511
Ahok telah menjelma menjadi pembuat gara-gara di negeri ini. Ia sukses menjungkirbalikan logika banyak pihak menjadi terlihat dungu. Banyak pihak yang sebelumnya terlihat intelek, bernalar tinggi, tiba-tiba berlogika jongkok, ngawur dan menjadi bahan tertawaan publik. Itu semuanya gara-gara seorang Ahok.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/lahagu/gara-gara-seorang-ahok-logika-menjadi-dungu-dpr-menjadi-kampungan_56ea1cec2d7a61b309be7511

0 komentar:

Posting Komentar