Dai ternama Tanah Air Syeikh Ali Jaber mengaku menjual rumah untuk
mewujudkan program wakaf 10.000 Al Quran Braille digital untuk tuna
netra seluruh Indonesia.
“Program Al Quran Braille digital kami mulai dari nol. Untuk
mewujudkan program ini saya dan istri sepakat untuk menjual rumah.
Alhamdulillah, saya memiliki istri yang luar biasa komitmennya untuk
dakwah,” kata Ali dalam seminar sehari membaca Al Quran di Jakarta,
Minggu (15/05/2016).
Sembari tertawa, Syeikh Ali mengaku saat ini ia dan keluarganya tinggal di rumah kontrakan.
Dia menyatakan bahwa untuk dakwah harus total dan memberikan apa yang dimiliki.
Program Al Quran Braille merupakan program yang diperuntukkan bagi tuna netra.
Dia melihat minat masyarakat Muslim di Tanah Air semakin meningkat,
hal itu dibuktikan dengan maraknya lembaga-lembaga dan
komunitas-komunitas cinta Al Quran yang menggerakkan kegiatan syiar
dakwah Al Quran dengan berbagai kemasan yang kreatif dan menarik.
“Dengan program wakaf Al Quran Braille ini, kami berharap
keterbatasan tidak menjadi halangan bagi seseorang untuk belajar Al
Quran,” katanya menjelaskan.
Syeikh Ali mengaku datang ke Indonesia pada 2008, bukan untuk
berleha-leha, tapi mewujudkan mimpi bisa mencetak satu juta penghafal Al
Quran dalam lima tahun ke depan.
“Kalau hanya untuk beristirahat, saya tinggal duduk-duduk saja di
Madinah. Saya datang untuk membenarkan bacaan Al Quran sebagaimana Allah
SWT turunkan,” papar dia.
Menurut dia, menghafal Al Quran merupakan perkara mudah. Namun, yang
sulit adalah bagaimana membaca Al Quran sebagaimana mestinya.
“Kalau menghafal Al Quran dalam sebulan juga bisa. Tapi memperbaiki bacaannya yang sulit,” katanya.
Selain program Al Quran Braille, Syeikh Ali juga meluncurkan gerakan
wakaf Al-Quran Terjemah Mushaf Madinah untuk daerah-daerah terpencil dan
Koin infaq Majelis Bulanan (Makbul) untuk donasi program Dakwah Al
Quran.(ts/rn)
0 komentar:
Posting Komentar